Campursari adalah salah satu jenis musik tradisional jawa
yang lahir pada pertengahan tahun 60an di daerah jawa tengah.Pada awal
kemunculannya musik campursari mendapat tentangan dari kalangan musisi jawa
lain karena dianggap menurunkan citra musik tradisional jawa yang terkenal
dengan kebudayaan keraton yang adiluhung namun seiring dengan meroketnya
manthous dan waldjinah musik campursari mulai mendapat tempat di kalangan
masyarakat.
Namun
pamor Manthous tak terlalu bersinar setelah beliau terkena stroke lalu
muncullah Didi kempot yang membawa musik campursari semakin meroket.Didi kempot
merupakan pria kelahiran solo yang tercatat sebagai musisi musik campursari
paling produktif dengan mengeluarkan 72 album. Didi kempot berhasil membuat
musik campursari go internasional itu dibuktikan dengan kesuksesannya
melanglang buana ke berbagai negara eropa seperti hawai,belanda,suriname
dll.Musik campursari mengangkat lirik yang biasa dipakai oleh masyarakat kebanyakan,saking
merakyatnya musik campursari ini sehingga tak jarang banyak para politikus di
daerah jawa tengah dan jawa timur menggunakan lagu campursari sebagai jargon
dalam kampanye pemilukada.
Pada
perkembangannya kini musik campursari masih mendapat tempat dihati masyarakat
baik dikalangan kawula muda maupun tua.Berbagai terobosan pun dilakukan oleh
musisi-musisi muda musik campursari seperti Soimah yang memadukan musik
campursari dengan hip-hop.
Ditilik
dari perjalanan sejarah musik campursari hingga kini,musik campursari
berkembang dengan sangat baik terbukti dengan masih banyaknya acara lomba
penjaringan musisi musik campursari.